Ketika aku jatuh sakit, istri mudaku harus berangkat kerja, meninggalkanku sendirian dan merindukan kenyamanan.Untung saja ibunya selalu menjadi sumber penghiburan.Saat aku masuk ke rumah, aku disambut oleh aroma kehadirannya yang menggoda.Pemandangan sosoknya yang kukenal, ditambah dengan aroma yang menggiurkan, sudah cukup mengaduk-aduk hasratku.Tak tahan, aku berjalan menuju kamarnya, tempat dia seharusnya bekerja.Di sana, aku menemukannya sendirian, tubuhnya yang bahenol memancarkan sensualitas.Melihat dirinya terungkap dalam segala kemuliaannya, kejantananku langsung mengeras dengan antisipasi.Dengan sentuhan lembut, kusentuh lututnya hingga lututnya yang tak tertutup resleting celanaku, dia dengan bernafsu menyingkapkan retsletingkan lidahku ke dalam mulutnya, dengan penuh semangat dia menyetir-nyingkan lidahnya di sekitarku, menggelinjang-gelinjang kenikmatan.